Foto: Syaiful Halim |
Kota Singkawang, Kalimantan
Barat, bukan hanya kuil-kuil dan bangunan-bangunan baru. Di pusat kota itu juga
berdiri kompleks bangunan tua, yang menjadi kehadiran dan berkembangnya warga keturunan
di wilayah ini.
"Komplek seluas 5.300
meter persegi di Jalan Budi Utomo, Kota Singkawang, itu milik keluarga Chia Xiu
Si. "Moyang kami berasal dari suku Hokkian Hamun. Tapi, tidak tahu lagi,
tahun berapa persisnya, beliau datang," jelas Chia Thiam Piang, keturunan
keempat keluarga itu.
Thiam Piang menuturkan, kakek
moyangnya memiliki tujuh anak. Lantas, ia mendirikan rumah dengan bahan utama
kayu di lokasi itu pada 1901. Persis Sabtu (4/1) ini, kompleks berbentuk huruf
U, dengan tempat peribadatan dan balai keluarga di tengahnya, berusia 111
tahun.
"Sekarang ada 14 rumah di
kompleks ini dan ditempati oleh puluhan keluarga. Beberapa di antaranya
keturunan ketiga keluarga ini," kata Teddy, keturunan keempat keluarga
Chia. "Sebagian besar keluarga kami merantau dan tersebar ke berbagai
daerah."
Rumah Marga Tjhia |
Para keturunan keluarga Chia
bekerja di berbagai bidang. Mereka menjadi bagian dari sekitar 200 ribu warga
Kota Singkawang, yang mencari nafkah dengan bertani atau berdagang. Dan di
rumah keluarga itu, mereka saling menumpahkan rindu dan memperlihatkan
keberadaan leluhur.
Tempat Peribadatan |
"Saya sengaja datang dari
Jakarta, khusus untuk mengikuti perayaan ultah rumah keluarga ini," kata
Akiong, keturunan kelima keluarga itu."
Belakangan, rumah keluarga itu
bukan hanya menjadi sarana berkumpulnya para keturunan keluarga Chia. Meski
bukan termasuk lokasi tujuan wisata, beberapa wisatawan paham, untuk menemukan
salah satu sejarah kehadiran leluhur warga Kota Singkawang mesti mengunjungi
rumah tua itu.
1 komentar:
Saya baru tau leluhur saya selama ini dari mana,tq infonya
Posting Komentar