13 Maret 2012

Rumah Marga Chia

Foto: Syaiful Halim
Kota Singkawang, Kalimantan Barat, bukan hanya kuil-kuil dan bangunan-bangunan baru. Di pusat kota itu juga berdiri kompleks bangunan tua, yang menjadi kehadiran dan berkembangnya warga keturunan di wilayah ini.
"Komplek seluas 5.300 meter persegi di Jalan Budi Utomo, Kota Singkawang, itu milik keluarga Chia Xiu Si. "Moyang kami berasal dari suku Hokkian Hamun. Tapi, tidak tahu lagi, tahun berapa persisnya, beliau datang," jelas Chia Thiam Piang, keturunan keempat keluarga itu.




Thiam Piang menuturkan, kakek moyangnya memiliki tujuh anak. Lantas, ia mendirikan rumah dengan bahan utama kayu di lokasi itu pada 1901. Persis Sabtu (4/1) ini, kompleks berbentuk huruf U, dengan tempat peribadatan dan balai keluarga di tengahnya, berusia 111 tahun.

"Sekarang ada 14 rumah di kompleks ini dan ditempati oleh puluhan keluarga. Beberapa di antaranya keturunan ketiga keluarga ini," kata Teddy, keturunan keempat keluarga Chia. "Sebagian besar keluarga kami merantau dan tersebar ke berbagai daerah."

Rumah Marga Tjhia

Para keturunan keluarga Chia bekerja di berbagai bidang. Mereka menjadi bagian dari sekitar 200 ribu warga Kota Singkawang, yang mencari nafkah dengan bertani atau berdagang. Dan di rumah keluarga itu, mereka saling menumpahkan rindu dan memperlihatkan keberadaan leluhur.
Tempat Peribadatan

"Saya sengaja datang dari Jakarta, khusus untuk mengikuti perayaan ultah rumah keluarga ini," kata Akiong, keturunan kelima keluarga itu."

Belakangan, rumah keluarga itu bukan hanya menjadi sarana berkumpulnya para keturunan keluarga Chia. Meski bukan termasuk lokasi tujuan wisata, beberapa wisatawan paham, untuk menemukan salah satu sejarah kehadiran leluhur warga Kota Singkawang mesti mengunjungi rumah tua itu.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya baru tau leluhur saya selama ini dari mana,tq infonya

Posting Komentar